Alhamdulillah, Yayasan Ar-Risalah Al-Khairiyyah terus menghadirkan dai-dai yang berkomitmen menyebarkan ilmu syar’i ke pelosok negeri. Salah satunya adalah Ustadz Sahrizal Abu Muhammad, dai binaan yang telah mengabdikan diri selama kurang lebih 15 tahun dalam dakwah dan pembinaan umat.
Ustadz Sahrizal Abu Muhammad resmi bergabung dengan Yayasan Ar-Risalah Al-Khairiyyah pada tahun 1432 H/2011 M. Beliau bertugas di Desa Dusun Bahagia, Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pendidikan terakhirnya adalah Diploma di Sirojul Mukhlasin pada tahun 2008.
Program dakwah yang dijalankan beliau sangat beragam. Mulai dari pembelajaran untuk remaja dan masyarakat umum, ceramah umum (kajian rutin dan dauroh), khutbah Jumat, pembinaan anak-anak, hingga memanfaatkan media sosial dan perangkat digital untuk dakwah. Tak hanya itu, Ustadz Sahrizal juga mengisi ceramah di lembaga-lembaga, radio, televisi, penjara, serta menghadiri acara pernikahan dan kunjungan kepada tokoh masyarakat setempat.
Kepercayaan masyarakat terhadap dakwah beliau semakin meningkat. Saat ini, Ustadz Sahrizal menjadi pemateri kajian rutin sekaligus imam rawatib di Masjid Ummul Mukminin ‘Aisyah — masjid ke-50 yang dibangun oleh Yayasan Ar-Risalah Al-Khairiyyah di Desa Dusun Bahagia. Beliau juga rutin menjadi khatib dan pengisi kajian di berbagai titik di Kota Subulussalam dan sekitarnya.
Kiprah beliau merambah ke berbagai lembaga pendidikan. Ustadz Sahrizal menjadi pemateri kajian rutin di Lapas Kelas II B Sitinjo – Sidikalang, SDIT Sitinjo – Sidikalang, pembina di Yayasan Darussalam Kota Subulussalam, serta pimpinan Pondok Ummul Mukminin Khodijah di kota yang sama. Peran ini menjadikan beliau salah satu dai dengan jangkauan dakwah paling luas di wilayah tersebut.
Buah dari kesungguhan dakwahnya terlihat nyata. Rumah Qur’an Ummul Mukminin Khodijah yang dibinanya kini memiliki sekitar 15 santri dengan berbagai tingkat hafalan. Ada lima orang yang menyetor hafalan satu juz, empat orang dua juz, empat orang tiga juz, tiga orang enam juz, bahkan lima belas orang sudah mencapai setoran hafalan 15 juz.
Selain itu, beliau juga menjadi pemateri di Masjid Taqwa Kota Subulussalam dan Masjid Nurul Iman di Pakpak Bharat. Berdasarkan catatan, kurang lebih 100 orang telah bertaubat dari pemahaman sufi setelah mendapat pembinaan dakwah dari beliau. Jamaah binaannya kini mencapai sekitar 350 orang.
Tak hanya di lapangan, Ustadz Sahrizal memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah. Akun Facebook dakwahnya kini diikuti oleh lebih dari 500 orang yang rutin menyimak materi-materi yang beliau bagikan. Hal ini menunjukkan bagaimana dakwah beliau menyentuh masyarakat baik secara langsung maupun daring.
Dedikasi Ustadz Sahrizal Abu Muhammad adalah cerminan visi Yayasan Ar-Risalah Al-Khairiyyah dalam melahirkan dai-dai yang tidak hanya berilmu tetapi juga berjiwa pengabdian. Dengan ketekunan dan kesabaran, beliau berhasil mengubah wajah dakwah di wilayahnya dan membina masyarakat agar lebih dekat kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan keberkahan kepada Ustadz Sahrizal Abu Muhammad, melapangkan jalannya dalam berdakwah, dan menjadikan setiap ilmu yang beliau sampaikan sebagai amal jariyah yang terus mengalir hingga hari kiamat.